Santatheresiadepok.sch.id – Sekolah Dasar (SD) Santa Theresia Depok menggelar imunisasi bagi siswa kelas 1, 2 dan 5 pada Selasa (14/12), implementasi dari program pemerintah yakni Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Program ini diadakan dua kali dalam setahun, dilakukan secara serentak di seluruh wilayah kabupaten/kota di Indonesia. Program BIAS ini dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak usia SD terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus.
Sebanyak 28,3% anak berusia 5 – 7 tahun masih terkena campak meskipun sudah mendapatkan vaksinasi sewaktu bayi. Atas dasar ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membuat rekomendasi imunisasi ulang pada anak kelas 1 di seluruh Sekolah Dasar (SD).
Bersamaan dengan campak, imunisasi difteri juga turut diberikan ulang pada anak sekolah kelas 1 SD. Selanjutnya, mengingat masih dijumpai kasus difteri pada umur > 10 tahun, imunisasi difteri dapat diberikan lagi saat anak berusia 12 tahun.
Imunisasi ini sangat penting diberikan karena difteri merupakan penyakit infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan.
Imunisasi tetanus direkomendasikan untuk diberikan ulang pada anak sekolah kelas 2 dan 3 SD. Sebab imunisasi tetanus yang didapatkan ketika berusia 18-24 bulan hanya akan memberikan perlindungan hingga sampai anak berusia 6 – 7 tahun saja atau saat ia duduk di bangku kelas 2 SD.
Kepala Sekolah SD Santa Theresia Depok, Seconingsih Kristiana, M.Pd mengatakan program BIAS tahun ini dijadwalkan Augustus dan Oktober, namun akibat pandemi maka program ini diundur jadwalkan pada Desember.
Pelaksanaan imunisasi di SD Santa Theresia Depok pada Selasa kemarin berjalan lancar dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat, didampingi seluruh guru-guru SD Santa Theresia.
Seconingsih juga mengungkapkan Sekolah Santa Theresia Depok bebas dari kasus terinfeksi Covid-19 hingga saat ini, pun setelah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Oktober-November lalu.***