Santatheresiadepok.sch.id – Albertus Nathanael, akrab disapa NAEL, adalah salah satu siswa berprestasi di Kota Depok, khusus olahraga Beladiri Karate, yang layak menjadi inspirator bagi generasinya.
Nael, siswa kelas 5 SD Santa Theresia (SanTher) Depok ini, tampil sebagai terbaik kedua di ajang O2SN cabang olahraga Karate se-Kecamatan Pancoran Mas Depok, digelar pada April 2025 lalu.
Dia juga tampil terbaik ketiga di ajang yang sama di tingkat Kota Depok, digelar di GOR-GDC pada pertengan bulan ini (Mei 2025).
Pretasi Nael tentu berkat keseriusannya mengolah dan meningkatkan kemampuan atau ketrampilan berkarate, fokus pada latihan dan arahan sang pelatih, juga didukung penuh orang tua dan pihak sekolah.
Selain itu, Nael mengajarkan teman-temannya, cara lain mengembangkan karakter diri, yakni melalui olahraga, termasuk beladiri Karate.
Benar, Karate bukan hanya olahraga, tapi juga pendidikan karakter. Jika diajarkan dengan pendekatan yang benar, karate bisa menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan anak yang sehat secara fisik dan mental.
Bagi anak-anak, Karate memiliki banyak manfaat positif, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial.
Karate melatih kekuatan, kelenturan, koordinasi, dan daya tahan tubuh. Anak-anak yang rutin berlatih karate akan memiliki tubuh yang lebih sehat dan bugar.
Karate memiliki struktur latihan yang ketat dan menekankan pentingnya disiplin, konsistensi, serta rasa tanggung jawab atas diri sendiri dan tindakan mereka.
Gerakan dan teknik dalam karate membutuhkan fokus yang tinggi. Latihan rutin membantu anak-anak untuk lebih mudah berkonsentrasi.
Setiap pencapaian, seperti naik tingkat sabuk, memberikan rasa pencapaian yang membangun kepercayaan diri anak.
Karate bukan hanya soal bertarung, tetapi juga mengendalikan emosi, mengatur reaksi, dan bersikap tenang dalam berbagai situasi.
Meski terlihat individual, latihan karate sering melibatkan pasangan atau kelompok. Anak-anak belajar bekerja sama, menghormati teman, dan membangun pertemanan.
Karate menanamkan nilai-nilai seperti rasa hormat kepada guru (sensei), orang tua, dan sesama; juga semangat pantang menyerah dan kejujuran.
Anak-anak belajar keterampilan dasar untuk melindungi diri jika diperlukan, meskipun karate tidak diajarkan untuk menyerang orang lain sembarangan.***