Pergantian Kepala Sekolah, Ketua Yayasan: Pemimpin Pasti Purna Bhakti Tapi Prestasinya Akan Menginspirasi

Santatheresiadepok.sch.id – Yayasan Yohanes Paulus Depok yang menaungi Persekolahan Santa Theresia (PG-TK/SD/SMP) terus intens melakukan perbaikan-perbaikan di segala lini organisasi, termasuk penyegaran di level pimpinan sekolah, bagian dari upaya meningkatkan dedikasi pendidik dan prestasi siswa.

Penyegaran di level pimpinan dipandang penting, terutama dalam menghadapi persaingan dunia pendidikan di tengah peradaban baru, yakni peradaban berbasis teknologi.

Ketua Pengurus Yayasan, Simon Zelotes, mengapresiasi pimpinan sekolah di Santa Theresia karena telah berdedikasi dalam kurung waktu yang lama, dan sukses membawa perubahan sehingga persekelohan Santa Theresia Depok terus berkembang dan eksis hingga hari ini.

“Mutasi atau promosi jabatan adalah suatu hal yang lumrah dalam rangka penyegaran dan peningkatan kinerja dalam suatu organisasi,” tandasnya dalam sambutan acara Pelantikan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah yang baru pada Jumat (28/1/2022).

Ketua Pengurus Yayasan mengapresiasi Clara Siwi Lestari yang telah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Santa Theresia sejak 2007, sebuah kurun waktu yang lama dengan banyak capaian yang sudah diraih.

“Juga Bu Yuli dan Pak Yanto (yang) sudah banyak menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam memajukan PG-TK dan SD. Kiranya Tuhan yang akan membalas semua bakti karya ibu dan bapak,” ujar Simon.

Pengurus Yayasan mengangkat Elisabeth Rahmawati sebagai Kepala Sekolah SMP yang baru, dan mengangkat Wakil Kepala Sekolah SD dan Wakil Kepala Sekolah PG-TK yang baru.

Usai dilantik, Simon meminta ketiga pejabat baru melaksanakan tugas dengan baik, bekerja penuh dedikasi dan menjadi teladan bagi kolega di unit kerja masing-masing.

“Tidak kalah pentingnya untuk disadari bahwa apa yang ibu bapak kerjakan akan senantiasa dinilai oleh orang lain dari lingkungan terdekat maupun masyarakat luas dan juga akan dipertanggung jawabkan kepada Tuhan di kemudian hari.”

Simon juga menegaskan ikhwal lembaga pendidikan dan kepemimpinan yang mengutamakan komunikasi, meski seorang pemimpin tetap tegas dalam berprinsip.

“Memimpin sebuah lembaga pendidikan yang terpenting adalah membangun suasana harmonis. Keras, tegas dalam berprinsip tetapi lembut dalam bersikap atau berkomunikasi. Komunikasi harus terus dibangun antara tenaga pendidik, kepada tenaga kependidikan dan yayasan. Komunikasi juga harus dibangun dengan orang tua peserta didik dan pemangku kepentingan lainnya. Buatlah pendekatan yang dapat merangkul semua orang. Dalam rangkulanmu orang merasa nyaman,” demikian pinta Ketua Pengurus Yayasan.

Ditengah tantangan saat ini, dilanda pandemi Covid-19, kemajuan teknologi yang begitu pesat, maka dunia pendidikan harus mampu menghadapinya dengan penanaman dasar creative thinking dan critical thinking sehingga anak didik dapat mampu bertahan dalam situasi ini, lanjut Simon.

“Untuk itu agar sekolah tetap eksis maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Yayasan juga akan terus menerus membenahi diri dan menyiapkan tenaga pendidik yang berkualitas dan ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai.”

Pembelajaran yang berlangsung selama pandemi ini, menurut Simon, sudah berjalan dengan baik. “Tetapi kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus meningkatkan lagi kualitas pembelajaran yang kreatif baik daring maupun luring.”

“Untuk Kepala SMP yang baru, kami memberikan suatu tugas untuk memaksimalkan jumlah peserta didik kelas tujuh di tahun ajaran yang baru nanti. Begitu juga untuk PG-TK diharapkan pada tahun ajaran baru kita bisa menerima lagi kelas PG.

“Untuk SD agar tetap dipertahankan jumlah peserta didik yang baru, syukur dalam waktu yang akan datang kita bisa menambah kelas. Tentu saja ini harus dibarengi dengan penambahan ruang kelas baru. Ini merupakan suatu tantangan buat Ibu dan Bapak yang baru dilantik.

“Untuk itu kerjasama, koordinasi, komunikasi dengan sesama baik di dalam maupun di luar unit perlu dibangun dan ditingkatkan,” papar Simon, sembari menambahkan bahwa penentuan pejabat telah dipertimbangkan secara hati-hati dan ditetapkan berdasarkan kualifikasi dan integritas.

“Saudara-suadara yang dilantik adalah orang pilihan. Sebagai seorang pemimpin, saudara sekalian harus memiliki inisiatif dan mampu membuat pogram inovatif yang menjadi solusi dalam menuntaskan berbagai persoalan di lingkungan kerja saudara,” ujar Simon.

Untuk diketahui, lanjut Simon, sesuai SK Dirjen Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek tanggal 14 Januari 2022, SD Santher (Santa Theresia) telah ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak.

“Kita patut bersyukur bahwa SD Santher yang kita cintai ini berhasil lolos dari 35 ribu sekolah seluruh Indonesia dan di Depok ini hanya 25 SD yang lolos dari 300 an SD. Tentu saja ini capaian yang membanggakan sekaligus tantangan buat kita semua,” pungkasnya.***

Tinggalkan Balasan

16 − 9 =