Santatheresiadepok.sch.id – Siswa di sekolah hanya bisa mendapat nilai bagus dengan belajar sungguh-sungguh. Tidak belajar, sibuk main handphone, main game, jalan-jalan, lalu ingin ulangan dapat nilai 10? tidak mungkin, kalau tidak ada usaha maka mujizat tidak akan terjadi.
Demikian tegas Romo Agus Surianto Himawan, dalam Misa HUT ke-43 Santa Theresia dari Lisieux atau Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus kemarin (6/10/23). HUT Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus diperingati pada 1 Oktober, menjadi santa Pelindung Persekolahan Santa Theresia Depok.
Romo Agus adalah Pastor Paroki Santo Herkulanus Depok, juga Pembina Yayasan Yohanes Paulus yang menaungi Persekolahan Santa Theresia Depok.
Di awal perayaan misa, Romo Agus menegaskan ihwal keteladanan Santa Theresia Lisieux atau dari Kanak-Kanak Yesus, yang pada usia muda hidup suci, baik, disiplin sebagai orang Katolik dan melalui doa-doanya mengalami mujizat. “Anak-anak harus mempunyai kemauan dan disiplin yang kuat supaya masa depan dipersiapkan dari sekarang,” pinta Romo Agus.
Selanjutnya dalam kotbah, Romo Agus mengatakan setiap orang sakit dengan kekuatan doa pada Tuhan bisa mengalami kesembuhan. “Siswa di sekolah Santa Theresia bisa memohon kekuatan dari Tuhan supaya belajar dan dapat nilai bagus. Maka Tuhan akan menurunkan mujizat, pencerahan, hasilnya baik karena belajar sungguh-sungguh. Juga siswa Santa Theresia harus disiplin, taat aturan, dan setia berdoa.”
Simon Zelotes, Ketua Pengurus Yayasan Yohanes Paulus, memberi apresiasi bagi seluruh siswa karena tekun belajar dan berprestasi. Siswa prestasi pun diberi penghargaan karena telah mengharumkan nama sekolah dan menjadi inspirasi bagi siswa-siswa yang lain.
Simon juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh orangtua siswa yang telah mempercayakan anak-anak mereka dididik di Sekolah Santa Theresia. Saat ini jumlah siswa–PG/TK, SD, SMP, mencapai lebih dari 500 siswa.
Yayasan Yohanes Paulus juga memberi penghargaan kepada beberapa guru dan karyawan yang telah berbakti penuh pengabdian bagi Sekolah Santa Theresia selama 15 tahun dan 25 tahun.
Tal lupa, Simon memberi pujian untuk paduan suara SD binaan guru musik, Abbe Huwa, yang telah bernyanyi sangat indah selama perayaan misa HUT kemarin. Tim penari siswi (5 personil) turut mewarnai suasana misa, berikut iringan gitar Noel.
Siswa-siswi SMP yang hadir misa tampak terpukau kagum. Orangtua siswa yang hadir misa tersenyum, tentu karena bangga pada bakat, talenta, dan kreatifitas anak-anak mereka.
Akhirnya, seluruh guru, karyawan, dan jajaran Yayasan melanjutkan acara makan bersama (potong tumpeng) di sekolah, sementara siswa pulang rumah bersama orangtua mereka sambil menenteng kado makan dari sekolah.***