Oleh Peppy I wuda*)
SEPERTI hari besar kenegaraan lainnya tentu saja 21 April juga merupakan salah satu momen penting bagi bangsa Indonesia terutama bagi kaum perempuan Indonesia.
Poin penting dalam perayaan Hari Kartini setiap tahun bukan hanya bagaimana kaum wanita berkebaya seperti Kartini atau mengenakan baju daerah layaknya sedang fasihon show tetapi bagaimana kita melihat kembali perjuangan Kartini untuk kaum perempuan yang berdampak postif bagi perempuan-perempuan dewasa ini.
Pemikiran Kartini yang begitu peduli dengan kondisi perempuan pada jamannya yang tidak mendapatkan kesempatan bersekolah seperti kaum laki-laki.
Sehingga usahanya dengan berbagai cara salah satunya dengan mengirim surat kepada pemerintah Hindia Belanda agar para perempuan diberi kesempatan yang sama seperti kaum laki-laki.
Sebagai perempuan generasi ini tentu saja kita wajib bersyukur dengan perjuangan Kartini sehingga dari waktu ke waktu para perempuan ini mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki sehingga alhasil lahirlah perempuan-perempuan hebat yang menempati posisi penting di republik ini.
Tentu saja harapan Kartini bukan hanya sebatas para wanita mendapatkan pendidikan yang layak tapi para perempuan bisa mengimplementasikan pendidikan yang didapatkan dalam kehidupan keluarga masing-masing.
Bagaimana menjalankan peran ibu yang baik yang bisa menanamkan banyak nilai positif pada anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini sehingga mereka tumbuh sebagai anak yang mampu menghargai orang lain tanpa memandang perbedaan-perbedaan.
Hari ini 21 April 2022, bukti eforia Hari Kartini dirasakan di lingkungan Yayasan Paulus Depok yang menaungi TK, SD, SMP santa Theresia.
Ada perayaan sederhana di sana karena masih dalam masa pembelajaran jarak jauh (daring).
Tentu saja bapak ibu guru memperkenalkan tokoh RA Kartini sebagai pelopor pendidikan dan pejuang-pejuang wanita lainnya seperti Dewi Sartika, Cut Nya Dien, Cristina Martha Tiahahu, Maria Walanda Maramis melalui pemutaran video sehingga menjadi inspirasi bagi anak-anak, sehingga mereka punya semangat yang sama sebagai pejuang pendidikan dalam keluarga.
Jangan pernah putus sekolah dengan alasan apapun karena pendidikan itu sangatlah penting untuk masa Depan kita.***
*) Penulis adalah Guru di Santa Theresia Depok, Jawa Barat