Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh Di SD Santa Theresia Selama Masa Pandemi

Santatheresiadepok.sch.id – Sebagai bentuk tindak lanjut terhadap terbitnya Keputusan Bersama 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Desease ‘19 (Covid-19). Maka SD Santa Theresia dalam rangka ikut memutus mata rantai penyebaran Virus Corona menyambut baik keputusan pemerintah pusat dan pemerintah daerah tersebut di atas.

Kegiatan pembelajaran pun dialihkan menjadi kegiatan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran daring tersebut dilaksanakan melalui aplikasi Whatsapp, videocall, zoom meet, dan melalui tayangan TVRI, serta pembelajaran luring dengan pemberian penugasan-penugasan melalui lembar kerja siswa dan dari buku pelajaran yang digunakan sebagai pegangan guru dan peserta didik.

Guru dan peserta didik melakukan proses belajar mengajar secara daring sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah disesuaikan setiap harinya. Pembelajaran meliputi penyampaian materi, penugasan, dan penilaian.

Hampir 1,5 tahun SD Santa Theresia melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh melalui pembelajaran daring dan luring, banyak suka duka yang dialami para guru (masih minimnya pengetahuan tentang IT) bagaimana mereka diwajibkan untuk mengerti IT (guru-guru senior masih perlu didampingi dan dibimbing terlebih dahulu dalam menggunakan fasilitas untuk menunjang kegiatan secara online), bagaimana para guru dituntut untuk membuat video pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik walau melalui zoom meet. Membuat penialaian melalui gaway yang bukan suatu kebiasaan. Begitu juga dengan para peserta didik, mereka mau tidak mau, harus memiliki perangkat pembelajaran berupa gaway (yang tadinya orang tua tidak memfasilitasi anak dengan gaway) dan laptop. Bagi yang memiliki penghasil lebih, sanggup membelikan laptop tetapi bagi yang tidak mereka menggunakan gaway. Bukan suatu yang mudah untuk dikerjakan tetapi mau tidak mau, suka tidak suka, semua harus berjalan. Belum lagi orang tua yang juga kaget dengan kondisi ini, dimana kita semua dituntut melakukan pembelajaran dengan cara yang tidak biasanya, penugasan melalui gaway dirasa menjadi beban, protes silih berganti datang dari grup para orang tua peserta didik, dari sinyal yang kadang kurang baik, susahnya menggunakan aplikasi zoom dengan breakout room, sampai hal-hal dimana anak-anak mereka susah untuk mengerjakan penugasan serta susah mengikuti pembelajaran, dan terakhir susahnya orang tua mendampingi anak-anaknya belajar karena mereka juga harus bekerja.

Di awal-awal pembelajaran jarak jauh ini kami mencoba menggunakan beberapa aplikasi dalam melakukan perjumpaan dengan para siswa, tetapi akhirnya kami menjatuhkan pilihan pada aplikasi zoom berbayar dengan menggunakan 2 operator dari guru yang memiliki kelebihan di bidang IT. Puji Tuhan 1,5 tahun ini boleh kami lalui dengan begitu banyak pengalaman yang semakin membuat kami bertambah kaya akan pengetahuan. Kami berharap semoga pandemic ini segera berakhir dan semua pihak mau saling mendukung memutus mata rantai covid19 ini. Amin…

Seconingsih Kristiana, M.Pd.
KS. SD Santa Theresia

Tinggalkan Balasan

19 − three =